Pembentukan dan Pendampingan Kader Kesehatan Warga RT 08/III Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang (Sadar Kedokteran Nuklir)

Basuki Rahmat

Abstract


Aplikasi radiasi di berbagai bidang di Indonesia telah cukup meluas. Berdasar data Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang ditampilkan pada situsnya, sampai awal April 2015 telah diterbitkan sebanyak 12.189 izin pemanfaatan tenaga nuklir untuk 2.894 instansi di seluruh Indonesia. Dari seluruh izin dan instansi tersebut sebanyak 6.196 izin atau sekitar 50,8 % dan 2.061 instansi atau sekitar 71,2% merupakan izin dan instansi pemanfaatan di bidang medis. Data ini menggambarkan bahwa bidang medis merupakan bidang pemanfaatan nuklir yang terbesar di Indonesia. Selain membawa manfaat yang sangat besar, pemanfaatan tenaga nuklir diketahui pula memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Efek dari radiasi dapat berupa deterministik atau stokastik. Efek determinstik, yang saat ini sebutannya diganti menjadi efek radiasi jaringan, merupakan efek yang dapat terjadi pada suatu organ atau jaringan tubuh tertentu yang menerima radiasi dengan dosis tinggi, sementara efek stokastik merupakan efek akibat penerimaan radiasi dosis rendah di seluruh tubuh yang baru diderita oleh orang yang menerima dosis setelah selang waktu tertentu, atau oleh turunannya. Dengan adanya kedua jenis efek yang berbahaya tersebut maka setiap aplikasi radiasi di Indonesia harus diatur dan diawasi secara ketat secara internal oleh bagian keselamatan dan kesehatan kerja dari instansi atau perusahaan yang memanfaatkan radiasi tersebut, dan secara eksternal oleh BAPETEN yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan tersebut.

 

Kata Kunci : radiasi, kedokteran nuklir, efek stokastik,  dosis radiasi


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33660/jipmk.v3i1.47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.