PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN LANSIA MENURUNKAN HIPERTENSI

Dwi Retnaningsih

Abstract


Abstrak

 

Pada saat ini ada pergeseran penyebab terjadinya kematian, yaitu yang sebelumnya penyakit menular berubah menjadi penyakit yang tidak menular. Penyakit Hipertensi adalah penyakit, gangguan pada pembuluh darah, sehingga mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan seluruh tubuh. Risiko penyakit darah tinggi meningkat antara lain karena faktor usia, keturunan, kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebih, kolesterol, stres dan berat badan berlebih atau obesitas. Suatu praktik memijat titik-titik tertentu pada tangan dan kaki atau disebut dengan pijat reflesi,  bermanfaat mengurangi rasa sakit pada tubuh, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi stres. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan dan memberdayakan lansia dalam melakukan terapi pijat refleksi kaki untuk menurunkan hipertensi dan meningkatkan keharmonisan lansia. Metode ceramah tentang konsep hipertensi. Melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan pijat refleksi. Menggunakan metode demonstrasi praktik pijat refleksi. Metode berikutnya dengan cara memberdayakan lansia untuk melakukan pijat refleksi. Melakukan  observasi pelaksanaan kegiatan pijat refleksi, dan evaluasi pengukuran tekanan darah. Peserta antusis mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Hasil pengabdian: lansia antusias mengikuti kegiatan dan dapat mengikuti kegiatan mulai dari awal sampai selesai. Lansia mampu mengikuti pelatihan pijat refleksi dengan mempraktikan ke sesama lansia. Terjalin hubungan harmonis anatara lansia. Sebagian besar peserta adalah lansia dengan hipertensi berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 32 orang (86.5%), berusia 56-65 tahun yaitu sebanyak 32 orang (86.5%) dan sebagian besar peserta riwayat pekerjaannya adalah tidak bekerja atau pengangguran sebesar 19 (51.4%). Kesimpulan: kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar dan terjalin keharmonisan antar lansia. Gambaran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan pijat kaki, rata-rata tekanan darah sistolik sebelum adalah 145.41 mg/dl dan rata-rata sesudah dilakukan pijat kaki adalah 134.32 mg/dl. Hasil tekanan darah diastolik sebelum dilakukan pijat refleksi rata-rata 91.22 mg/dl dan setelah dilakukan pijat kaki adalah 82.70mg/dl.

 

Kata Kunci: Lanjut usia, Hipertensi, Therapy Pijat Kaki

 

Abstrack

 

At this time there was a shift in the cause of death that previously transmitted diseases turn into non-communicable diseases. Hypertension was a disease, a disruption in blood vessels, so that the supply of oxygen and nutrients carried by the blood was blocked to the tissues throughout the body. The risk of high blood pressure increases partly because of age, heredity, smoking habits, excessive salt consumption, cholesterol, stress and excess weight or obesity. A practice of massaging certain points on the hands and feet or called reflexion massage, was useful to reduce pain in the body, can increase endurance, increase comfort and reduce stress. The aim of community service was to increase and empower the elderly in performing reflexology foot massage therapy to reduce hypertension and improve the harmony of the elderly. The lecture method about the concept of hypertension. Measuring blood pressure before and after a reflexology massage. Using the demonstration method of reflexology practice. The next method was by empowering the elderly to do reflexology. Observing the implementation of reflexology, and evaluating blood pressure measurements. Antusis participants follow the activities from beginning to finish. Results of dedication: elderly people were enthusiastic about participating in activities and can participate in activities starting from the beginning to the end. The elderly are able to attend reflexology training by practicing to fellow seniors. A harmonious relationship exists between the elderly. Most of the participants were elderly with hypertension of female sex as many as 32 people (86.5%), aged 56-65 years as many as 32 people (86.5%) and the majority of work history participants were unemployed or unemployed by 19 (51.4%). Conclusion: service activities run smoothly and harmony exists among the elderly. The description of blood pressure before and after foot massage, the average systolic blood pressure before was 145.41 mg / dl and the average after foot massage was 134.32 mg / dl. The results of diastolic blood pressure before reflexology were on average 91.22 mg / dl and after foot massage was 82.70mg / dl.

 

Keywords: Elderly, Hypertension, Foot Massage Therapy

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Kesehatan K. Riset kesehatan dasar: Riskesdas, 2013. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; 2013. (Riset kesehatan dasar: riskesdas, 2013). Available from: https://books.google.co.id/books?id=plrKAQAACAAJ

Junaedi E. Hipertensi kandas berkat herbal. In. Available from: https://books.google.co.id/books?id=J-TIAwAAQBAJ&pg=PT13&dq=HIPERTENSI&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwinlaSC2IHkAhUIT30KHarPAgkQ6AEIKTAA#v=onepage&q=HIPERTENSI&f=false

Chanif K. Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Berbasis Terapi Pijat Refleksi Kaki. In: Universitas Muhammadiyah Semarang [Internet]. 2017. p. 69–74. Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/2275

Dewi S FD. Hidup bahagia dengan hipertensi. 2010;

Sutanto. Cekal penyakit modern. Yogyakarta: ANDI Offset; 2010.

Anggraini Y. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press; 2011.

Sinuraya RK, Siagian BJ, Taufik A, Destiani DP, Puspitasari IM, Lestari K, et al. Assessment of Knowledge on Hypertension among Hypertensive Patients in Bandung City: A Preliminary Study. Indones J Clin Pharm. 2017;6(4):290–7.

Kusumawaty J, Hidayat N, Ginanjar E. Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis. Mutiara Med. 2016;16(2):46–51.

Livana. Gambaran tingkat depresi lansia. J Keperawatan Pemikir Miah. 2018;80–93.

Arianto A. Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Nurs News (Meriden) [Internet]. 2018;3:584–94. Available from: https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/830




DOI: https://doi.org/10.33660/jipmk.v1i2.14

Refbacks

  • There are currently no refbacks.